MagzNetwork

Aku belajar, Cinta

Posted by Anyndhia Nuraliefia | 2:56 AM | | 0 comments »

3793
Aku belajar, bahwa aku tidak dapat memaksa orang lain mencintai aku, aku hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang aku cintai ……..


LOVE - CINTA apakah kata yang sudah kita pahami, masing-masing punya pengertiannya, dari pengalaman hidup makin membukakan arti cinta didalam diri kita, tapi apakah sudah benar arti itu, hanya kita yang bisa jawab tidak orang lain karna cuman diri yang pahami.

Saat kecil kita diajari cinta adalah kasih sayang, oleh orang tua ditanamkan untuk menyayangi orang tua, nenek kakek, ama sodara, bahkan ama musuh kita yaitu temen kita maen yang suka usilin kita, untuk itulah kenapa habis berantem tiada tunggu detik berjalan kita udah baekan pada maen lagi.
Beranjak remaja, cinta berubah, kita mulai cinta ama lingkungan kita, ama diri kita, ego kita, hanya secuil rasa kasih sayang masa kecil, bahkan ama orang tua kita kurang peduli, mulai suka berbantah karna ego berkembang, merasa bukan bayi lagi yang setiap saat dilindungi, dibilangin, dicerewetin, yang semua itu bikin empet, gue ingin buebass. Inilah gue, gue pingin unjukin diri gue.

Gue yang mulai belajar untuk mencintai temen sepermainan lebih dari arti temen, cinta monyet kata orang, tapi bener juga monyet bisa cinta-cintaan, sekarang aja monyet gak gaptek, udah bisa mainan HaPe, bentaran lagi bisa email, catting ama kamu, entar malahan bisa bikin Blog sendiri  smile_teeth 

Beranjak matangnya usia, arti cinta membingungkan kita, ada hal-hal yang mungkin bisa menguatkan cinta ada banyak yang menggoyahkan cinta, lingkungan makin berperan mendidik kita dengan tajam. Semua berbalik ke karakter diri seberapa jauh, tahan, matangnya jiwa untuk pahami. Belum tentu lingkungan keluarga yang baek, lingkungan gaul yang baik membuat seseorang tumbuh berkembang baek cintanya, be carefull dalam diri kita ada sifat psikopat, cinta akan sesuatu yang berlebihan, hingga bersifat merusak.
Makin tua makin nyadar atau malah jadi keblinger, gak punya rasa cinta lagi, terhapus ama ego, lebih cinta akunya, lebih cinta kedudukannya, lebih cinta kekayaannya, lebih cinta bininya bila bininya dilirik orang main kemplang aja kayak jaman remaja dulu malahan lebih parah lagi diliat dari segi caranya, lebih cinta anaknya sehingga jadi otoriter dalam mendidiknya.
Atau malahan udah terkikis , sebodo teung, yang ada jalani aja, semua juga tau apa yang telah aku jalani ini demi cinta, cinta ama keluarga, sodara, masyarakat tanpa lagi menumbuhkan rasa cinta sejati. Cinta kok dibahas, dipelajari dikembangkan inti sarinya, apa yang saya lakukan kerja banting tulang ( emang kerjaannya pedagang sapi ) demi keluarga, demi cinta saya pada keluarga, lupa untuk mengajarkan cinta itu pada dirinya, pada keluarganya, pada anaknya pada lingkungannya, sehingga bila ada anak bertanya pada bokapnya ( kayak lagu bimbo aja ) jadi gelagepan tak tahu harus ngomong apa, jadil gokil aja. Ada satu hal yang sangat penting dan teramat penting, ajaran pertama kali oleh orang tua kita bahkan kebanyakan orang tua kita juga lupa, CINTA pada ALLAH SWT, Sang Pencipta, boleh kita kehilangan cinta pacar, temen, bahkan sodara tapi untuk yang satu ini jangan deh, hidup berasa tiada arti, tiada kendali, tidak lagi berasa lebih berasa.

Cinta pada Allah SWT harus senantiasa kita gali, pelajari, pahami, agar kita makin yakin akan keberadaan-Nya, yakin akan rahmat-Nya tentunya Cinta-Nya, karena cinta Allah pada kita banyak perwujudannya, tak terhitung dan seringnya kita tak mampu pahami karena kita sendiri tak mau membuka nurani, hanya membuka mata saja untuk melihatnya, bila kita ditimpakan kesusahan yang menurut mata kita, akan tetapi tanpa mampu dan mau membuka nurani tuk melihat arti kesusahan yang menurut mata kita itu, maka yang ada susah melulu, jadinya DL ( Derita Loe ). Dengan puji syukur, alhamdullilah yang akan mempertebal cinta pada-Nya. Gimana Om konkretnya, startnya gitu loh, simple pelajari Al Qur’an meski satu ayat, baca, pahami, resapi, do it, itu lebih baek daripada hapal di luar kepala, la ya iya lah kitab Al Qur’annya kan diatas meja kagak ditaruh dikepala. mulai dari Surah pembuka, Surah Al Fatihah. Kalo yang itu udah hapal Om, anak kecil juga hapal, adik saya yang 3 taon aja fasih banget. But wait apa udah dipahami betul? Udah dilaksanakan nggak…. Hanya kamu yang bisa nerusin jawabannya atas pertanyaan-pertanyaan kamu selanjutnya, hehhehe……

Semoga Allah senantiasa memberkahi kita dengan karunia cinta-Nya

0 comments

Post a Comment